Alapalapnews.com, Jabar – Suasana peringatan Hari Jadi ke-489 Kabupaten Indramayu, dikabarkan berubah menjadi gelombang protes besar-besaran. Ribuan warga yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Indramayu (GRI) turun ke jalan menuntut Bupati Lucky Hakim mundur dari jabatannya.
Tuntutan dan Simbol Pemulangan, Aksi demonstrasi dipusatkan di Tugu Perjuangan dan simpang empat Masjid Agung Indramayu. Koordinator aksi, Muhammad Sholihin, menyampaikan bahwa Lucky Hakim dianggap tidak amanah dan tidak mampu merealisasikan janji kampanye serta program pembangunan. Sebagai simbol pemulangan, massa menghadirkan sebuah bus bergambar Lucky Hakim dengan tanda silang merah dan tulisan “Pulangkan Lucky Hakim ke Cilacap. “Di Hari Jadi Indramayu saja dia tidak datang ke makam Mbah Wiralodra. Itu artinya dia tidak menghargai sesepuh kami,” ujar Sholihin dalam orasinya.
Asal Usul dan Kontroversi, Meski lahir di Indramayu, Lucky Hakim dibesarkan di Cilacap setelah kedua orang tuanya meninggal. Ia dikenal sebagai aktor dan penulis sebelum terjun ke dunia politik. Kontroversi muncul karena domisili Lucky Hakim disebut berada di Cirebon, bukan Indramayu, sehingga warga merasa kecewa dan tidak terwakili.
Isu Kepemimpinan dan Transparansi, Selain soal domisili, demonstran juga menyoroti dugaan praktik jual beli jabatan dan kegagalan reformasi birokrasi. Mereka menilai kepemimpinan Lucky Hakim tidak mencerminkan semangat perjuangan para leluhur Indramayu.
©Disclaimer: Artikel Ini Oleh Jurnalis (Chanel7.id) Yusef Ferry S
Red


