Alapalapnews.com, Bondowoso – Aula SMPN 2 Bondowoso tampak hidup dengan semangat belajar yang menular pada Kamis (23/10/2025). Para guru duduk berkelompok, berdiskusi dengan ekspresi antusias, dan saling bertukar gagasan tentang cara menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa.
Kegiatan bertajuk Workshop Pengembangan Kompetensi Guru: Implementasi Deep Learning untuk Transformasi Pembelajaran di Sekolah ini menghadirkan narasumber Mohammad Hairul, S.Pd., M.Pd., Fasilitator Pembelajaran Mendalam sekaligus Kepala SMPN 1 Curahdami. Workshop diikuti seluruh guru mata pelajaran dan guru bimbingan konseling.
Menurut Kepala SMPN 2 Bondowoso, Ismail, S.Pd., kegiatan ini menjadi bagian dari upaya sekolah untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan zaman.
“Guru harus memanfaatkan teknologi secara bijak dalam pembelajaran digital. Jangan sampai AI-nya yang makin cerdas, sementara pikiran siswanya tertinggal,” ujarnya dalam sambutan pembuka yang disambut tawa ringan peserta.
Dalam paparannya, Mohammad Hairul mengajak guru untuk menempatkan siswa sebagai subjek aktif dalam proses belajar. Ia menyampaikan bahwa pembelajaran mendalam tidak hanya soal metode, tetapi juga tentang kesadaran dan sikap.

“Inti dari deep learning adalah membantu siswa menemukan makna dari apa yang mereka pelajari. Jika mereka paham mengapa belajar itu penting, maka semangat dan kegembiraan belajar akan tumbuh dengan sendirinya,” tutur Hairul.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya perubahan cara pandang guru terhadap hasil belajar.
“Asesmen dalam pembelajaran mendalam bukan sekadar angka, tetapi cermin dari proses berpikir siswa. Guru perlu memberi ruang agar siswa berani mencoba, gagal, dan belajar dari pengalaman,” tambahnya.
Workshop yang akan berlangsung selama empat hari itu menghadirkan suasana belajar yang cair dan reflektif. Para guru tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga mempraktikkan bagaimana merancang pengalaman belajar yang kontekstual dan kolaboratif.
Di akhir sesi, para peserta menyepakati pentingnya membangun ekosistem pembelajaran yang saling memuliakan antara guru dan siswa. Harapannya, semangat ini akan menjalar dalam keseharian di kelas, menghadirkan suasana belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
Dari SMPN 2 Bondowoso, semangat perubahan itu tumbuh—hangat, reflektif, dan penuh vibes positif. Mereka juga berkomitmen untuk mengikuti workshop dengan antusias sesuai dengan kesepatan kelas di awal sesi workshop.
(Saiful Khamisi)


