AlapAlapnews.com, JAKARTA – Komunitas Literasi Mee-Uwo (KLMU) Jakarta berasil Menggelar Kembali Lapak Baca Buku yang ketiga kali ini Berjalan dengan suasana penuh semangat dan meria. Kegiatan ini berlangsung Di Taman Menteng Jakarta pusat. pada Sabtu, 22 November 2025
Dipimpin oleh Oktowimelek Gobai, berasil mengajak seluruh anggota yang tergabung dari berbagai Wilayah seperti Se-Jadetabek dalam (Lapak baca buku) tersebut seperti; Baca buku bareng, Salin bertanya antara sesama, bukan hanya itu saja namun kemudian dilanjutkan dengan pembacaan situasi papua yang sedang terjadi saat ini lebih khususnya paniai wilayah Mee-pago bahkan sampai seluruh tanah papua pada umumnya.
Sebanyak 14 orang yang tergabung dalam lapak baca buku tersebut Pelajar maupun Mahasiswa Yang berada di Se-jadetabek, 13 orang putra dan 1 orang putri, yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar mahasiswa perantauan dan menumbuhkan kecintaan terhadap literasi sebagai kunci utama untuk masa depan yang lebih baik. Kegiatana ini di mulai pada pukul: 17:00 WIB s/d Selesai.
Setelah selesai kegiatan, Selanjutnya ambil kesimpulan bersama dengan point-ponit penting sebagai berikut:
1. Situasi di Papua, khususnya Paniai, saat ini cukup sensitif dengan kehadiran pasukan TNI non-organik Marinir yang memicu kecemasan dan trauma warga akibat pengalaman operasi militer masa lalu. Masyarakat dan wakil rakyat menuntut agar fasilitas publik tetap bebas dari kehadiran militer yang menyebabkan ketidaknyamanan dan ketegangan sosial, karena sebelum kehadiran pasukan tersebut, kondisi Paniai relatif kondusif.
2. Dalam konteks literasi, Papua masih menghadapi tantangan besar seperti rendahnya minat baca, keterbatasan akses buku, fasilitas ruang baca, dan minimnya dukungan pemerintah daerah. Namun, ada sinar harapan dari munculnya komunitas dan inisiatif oleh (Okto & Jhon) pembukaan taman baca dan perpustakaan oleh anak-anak muda Papua yang menyadari pentingnya literasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk masa depan yang cerah dan mandiri.
3. Mahasiswa sebagai agen perubahan masa depan Papua sangat penting untuk menjadi penggerak diskusi kritis mengenai situasi sosial, politik, dan budaya Tanah Papua.
4. Pembacaan situasi Papua secara mendalam lewat literasi akan membantu Mahasiswa memahami tantangan nyata yang dihadapi masyarakat serta menggugah kesadaran kolektif untuk berkontribusi dalam perubahan positif, menjaga keamanan, dan memperjuangkan kesejahteraan Rakyat Papua.
5. kegiatan literasi seperti lapak baca buku berjalan oleh komunitas seperti Mee-Uwo sangat strategis untuk membangun kesadaran kolektif mahasiswa dan masyarakat luas dalam memahami dan mengadvokasi situasi Papua, terutama Paniai, sebagai bagian dari upaya perubahan dan perbaikan masa depan Papua.
6. Literasi menjadi medium penting dalam membuka cakrawala berpikir dan memupuk solidaritas sosial di tengah kompleksitas.
Puji Tuhan, Agenda bersama Kami Komunitas MEE-UWO (KLMU) Jakarta berterima kasih kepada Kawan-kawan seperjuangan yang sudah bergabung dalam Kegiatan Lapak Baca Buku Taman Menteng Jakarta pusat.
Salam Literasi


