Alapalapnews.com, Jember – SDN Panti 03 Kecamatan Panti Kabupaten Jember, merupakan merupakan salah satu sekolah Adiwiyata tingkat provinsi jawa timur, yang berhasil melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah (GPBLHS).
Sesuai amanah permen LHK RI , nomor P.53 /MENLHK /SETJEN /Kum.1 /9/2019 Tentang penghargaan Adiwiyata, keputusan SDN panti 03 meraih predikat sekolah Adiwiyata tingkat propinsi jawa timur ini berdasarkan keputusan Gubernur jawa timur.
Nomor 100.3.3.1/762/013.2025 tentang penerapan sekolah Adiwiyata Provinsi jawa timur, selain SDN panti 03 di Kabupaten Jember antara lain :
SDN pakis 01 , SDN Al Baitul Amien 02 , SDN Al- Furqon , SMPN Ajung , SMPN kalisat , SMPN 5 Jember , MTSN 7 Jember , SMPN 1 Ambulu , SMPN 1 Arjasa , SMPN 2 Balung , MTS Baitul Hikmah , SMPN 1 panti .
Silatur Ruhmi ,Spd , kepala sekolah SDN panti 03 menyampaikan, keberhasilan meraih predikat sekolah Adiwiyata tingkat propinsi jawa timur ini merupakan keberhasilan semua warga sekolah mulai dari guru , siswa , walimurid , dan komite sekolah yang semuanya mensuport adanya perubahan menset kepedulian terhadap lingkungan sekolah .
“Alhamdulillah sekolah menerima penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten pada hari ini rabu, 12 November 2025. kami mempersiapkan persyaratan administrasi maupun tata kelola lingkungan hidup di sekolah (GPBLHS) sebagai syarat sekolah Adiwiyata tingkat propinsi jawa timur, ucapnya.”
Lebih lanjut ia memaparkan, Segenap warga sekolah mensuport 4 kelompok Adiwiyata yang harus dipenuhi yaitu, kebijakan berwawasan lingkungan.
” Kegiatan lingkungan yang berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana prasarana pendukung ramah lingkungan ,” ungkap Silatur Ruhmi . ”
Dirinya menambahkan, bahwa SDM panti 03 mendapatkan penghargaan Adiwiyata tingkat propinsi jawa timur, juga mendapatkan penghargaan dari Bupati Jember Muhammad Fawait SE. Msc .
” Yaitu penghargaan lembaga pendidikan yang menunjukan komitmen dan dedikasi yang tinggi , menjadi lingkungan dengan mengurangi polusi , limbah , sampah , dan efek rumah kaca yang diberikan Bupati Jember lapangan TK , pembina desa suci pada saat “Bunga desa, Bupati ngantor di desa, tutupnya.”
(Dang)
